Pengertian: Karya, Unjuk Kerja dan perilaku/sikap dalam RPP

Untuk menjabarkan konsep kompetensi dalam proses dan hasil pembelajaran sesuai karakteristiknya, maka penilaian karya, unjuk kerja dan perilaku/sikap merupakan kegiatan belajar yang dapat diukur dan memiliki indikator yang dapat dievaluasi sesuai kriteria dalam ilmu pendidikan.

1. Karya

Karya adalah bentuk yang dihasilkan siswa pada saat proses belajar berlangsung dan pada saat proses belajar berakhir, serta dapat menunjukkan karyanya sebagai bukti-bukti fisik, baik secara lisan maupun tulisan. Contoh: doa, renungan, refleksi, karangan, pendapat, laporan buku, telaah Alkitab dan lain-lain.

2.. Unjuk Kerja

Unjuk kerja adalah bentuk yang dihasilkan siswa dengan cara merespon pembelajaran yang dialaminya.

Guru dapat merasakan, mengalami, melihat, menyaksikan, menerima performance/unjuk kerja siswa selama proses belajar.

Unjuk kerja ini dapat diukur sebagai hasil proses belajar dan hasil belajar. Contoh: Berpenampilan bersih, proaktif, rajin membawa Alkitab, aktif pelayanan di gereja dan masyarakat, rajin berdoa dan mendoakan orang lain, mengaplikasikan ajaran kristen, inisiatif menolong sesama, kemandirian berfikir dan bertindak, teramil menelaah Alkitab.

3. Perilaku

Perilaku/sikap adalah bentuk penghayatan akan imannya yang diwujudkan dalam bentuk tindakan konkrit, nyata dapat dilihat mata, dan dapat dirasakan orang lain serta membawa efek positif bagi orang lain. Nilai-nilai mporal dari ajaran agama mempengaruhi siswa dan diwujudkan dalam bentuk sikap.

Contoh: Sikap jujur siswa yang dapat dilihat, dialami, dirasakan guru, mengasihi sesama dan ciptaan lainnya, sikap toleransi dalam bergaul dengan berbagai teman yang memiliki banyak perbedaan, taat pada peraturan sekolah, disiplin dalam kehidupan sehari-hari, menjadi saksi bagi iman percayanya, memiliki karakter kristiani, dan taat pada ajaran agamanya.

Penilaian terhadap siswa dapat diukur menurut norma-norma ilmu pendidikan umum. Namun khusus bagi Pendidikan Agama Kristen, peranan dan Karya Roh Kudus yang melampaui akal budi, rasionalitas manusia tetap harus dipertimbangkan. Artinya tindakan, perbuatan baik, perilaku kristiani, tindakan-tindakan bermoral hanya mungkin karena dimampukan oleh-Nya, Sang Ilahi yang adi kodrati.Karena itu pendidikan agama kristen bukanlah bersifat matematis.

Tugas guru adalah menyelaraskan pengetahuan, unjuk kerja dan perilaku, sehingga memperoleh proses dan hasil belajar yang utuh, yaitu kesatuan pikiran, tindakan dan sikap karena iman percaya kepada Allah.

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda