Peran Guru

Sebagai seorang guru, wajib mengetahui  perannya di sekolah. oleh sebab itu mnelalui kesempatan ini, saya akan menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan peran guru.
Menurut Robert M.Gagne (dalam bukunya Instructional Design, edisi ketiga,1988), menyebutkan tiga peran utama guru dalam proses belajar mengajar.
  1. Sebagai perancang pengajaran (designer of instruction).
  2. Sebagai pengelola pengajaran (manager of instruction)
  3. Sebagai penilai prestasi belajar peserta didik (evaluator of student learning)
Tiga  peran guru tersebut memiliki bobot yag amat penting, terutama untuk memotivasi dan memfasilitasi peserta didik. Ditunjang oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi masa kini, pesrta didik dapat belajar dari bebagai media pembelajaran (televisi, internet,buku, dan media massa lainnya). Hal itu menuntut guru lebih keras untuk mempertajam visi dan meningkatkan kemampuannya dalam mengajar.

Komponen Dalam Penjelasan Bahan Ajar

  • Judul. Judul menggambarkan bahan ajar secara umum atau keseluruhan. Setiap judul menggambarkan keutuhan bahan ajar. Karena itu, tak mengherankan bila beberapa judul ternyata baru selesai dibahas dalam beberapa kali pertemuan. Akan lebih baik bila guru melakukan kajian terlebih dahulu untuk menentukan alokasi waktu bagi keseluruhan bahan ajar  selama satu tahun ajaran.
  • Kompetensi., Ini adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik sesuai proses belajar mengajar tersebut. Perumusan kompetensi ini sudah mempertimbangkan kondisi peserta didik sesuai dengan tahap perkembagan yang dilaluinya, termasuk kebutuhan yang dimiliki pada tahap perkembangan tersebut. Dengan demikian ini adalah kompetensi minimal yang harus dimiliki peserta didik.
  • Indikator. Indikator berfungsi evaluatif, yaitu agar guru dapat mengetahui apakah pesrta didik sudah memiliki kompetensi yang diharapkan. Artinya peserta didik barulah dianggab berkompetensi bila memang ia memperlihatkan semua indikator yang tercantum untuk judul tersebut.
  • Referensi Alkitab. Ini adalah ayat atau bagian Alkitab yang menjadi rujukan utama bagi judul tersebut. Namun hendaknya guru dengan bijak mengatur agar proses pembelajaran tidak selalu menimbulkan kesan sebagai pemahaman Alkitab.